Setting IP address di windows – Kaitannya dengan jaringankomputer,
penggunaan IP Address begitu penting sebagai alamat dari setiap host
yang tergabung dalam jaringan. Untuk melakukan setting, pergantian, atau
perubahan IP Address pada sebuah komputer sangatlah mudah, karena
sistem operasi windows sudah menyediakan fasilitas GUI (Graphical User
Interface).
Disini saya akan memaparkan bagaimana caranya melakukan perubahan
atau memberi setting ip address pada sebuah komputer. seperti yang sudah
pernah dibahas pada artikel sbelumnya, bahwa untuk memberikan IP
address terdapat dua cara, yaitu static dan dynamic.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk merubah,
mengganti, ataupun memberi ip address pada sebuah komputer dengan OS windows.
Masuk ke control panel. Lalu pada bagian Network and Internet, pilih View network status and tasks.
Setelah itu Anda akan diarahkan ke halaman Network and Sharing Center. Pada panel menu sebelah kiri pilih Change adapter setting.
Pada bagian ini, pilih adapter mana yang akan kamu setting ip address nya. Pada contoh ini saya memilih Local Area Connection. Pada icon adapter tersebut klik kanan, lalu pilih properties.
Akan dihadapkan dengan kotak dialog properties. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), lalu klik properties.
Pada
bagian ini, Anda akan diperlihatkan form pengisian. Seperti yang sudah
saya katakan diawal, terdapat dua metode pemberian ip address, yaitu
static dan dynamic.
Setting IP Address di windows secara Static (Manual)
Agar bisa mengisi secara manual, Anda harus meberikan cek list pada opsi Use the following ip address. Kemudian form tersebut bisa Anda isi menggunakan ip address yang Anda inginkan. Setelah itu klik OK.
BID atau Broadcast ID adalah metode pengiriman data dimana data dikirim
ke banyak titik sekaligus tanpa melakukan pengecekan apakah titik
tersebut siap atau tidak atau tanpa memperhatikan data sampai atau
tidak.
Hitunglah BID jika diket - ip addres : 192.168.54.4/28 - reverse Netmask : 00000000.00000000.00000000.00001111
Jawab:
-Ubah ip addres kedalam bentuk biner, Lalu hitung BID dengan rumus OR
Network ID adalah bagian dari IP address yang menunjukkan di jaringan mana komputer tersebut berada sedangkan host ID menunjukkan workstation, server, router, dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut.
1.Mencari NID,BID,Range dengan default Netmask
100.100.4.19:
Jawab:
Ubah ip addres kedalam bentuk biner lalu AND dengan default Netmask
Broadcast adalah sebuah metode pengiriman data, dimana data dikirim ke
banyak titik sekaligus, tanpa melakukan pengecekan apakah titik tersebut
siap atau tidak, atau tanpa memperhatikan pakah data itu sampai atau
tidak.
2. Mencari BID dengan default Netmask
100.100.4.19:
Jawab:
Ubah ip addres kedalam bentuk biner lalu OR lalu diReverse dengan default Netmask
Pada dasarnya, yang dimaksud dengan konversi bilangan adalah proses
mengubah bentuk bilangan yang satu ke bentuk bilangan lainnya yang masih
memiliki nilai yang sama. Konversi bilangan desimal ke bilangan biner
berarti mengubah bentuk bilangan desimal menjadi bentuk bilangan biner
yang hasilnya tetap masih memiliki nilai yang sama.
Cara konversi bilangan desimal ke bilangan biner cukup mudah, yaitu
dengan membagi bilangan desimal ke basis bilangan biner yaitu 2,
hasilnya kemudian dibulatkan kebawah dan sisa hasil pembagiannya
disimpan atau dicatat. Lakukan pembulatan kebawah tersebut hingga
nilainya mencapai nol. Sisa pembagiannya tersebut kemudian diurutkan
dari yang paling akhir hingga yang paling awal. Sisa pembagian yang
diurutkan inilah merupakan hasil konversi bilangan desimal menjadi
bilangan biner.
Contoh Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner
Contoh 1
Konversikan bilangan desimal nilai 50 menjadi bilangan biner :
50/2 = 25 sisa bagi adalah 0
25/2 = 12 sisa bagi adalah 1
12/2 = 6 sisa bagi adalah 0
6/2 = 3 sisa bagi adalah 0
3/2 = 1 sisa bagi adalah 1
1/2 = 0 sisa bagi adalah 1
Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling awal menjadi 1100102.
Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 50 menjadi bilangan biner adalah 1100102.
Contoh 2
Konversikan bilangan desimal 105 menjadi bilangan biner :
105/2 = 52 sisa bagi adalah 1
52/2 = 26 sisa bagi adalah 0
26/2 = 13 sisa bagi adalah 0
13/2 = 6 sisa bagi adalah 1
6/2 = 3 sisa bagi adalah 0
3/2 = 1 sisa bagi adalah 1
1/2 = 0 sisa bagi adalah 1
Hasil pembagian tersebut kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga paling awal menjadi 11010012.
Jadi Hasil Konversi bilangan desimal 105 menjadi bilangan biner adalah 11010012.
Untuk membuktikan apakah hasil konversi kita benar, kita dapat
konversi balik dari hasil bilangan biner ini menjadi bilangan desimal.
Silakan lihat contoh konversi bilangan biner ke bilangan desimal dibawah
ini.
Cara Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal
Untuk Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal, Kita hanya perlu
mengalikan Bilangan Biner yang ingin dikonversikan tersebut ke basis
bilangan biner itu sendiri yaitu 2 yang dipangkatkan 0, 1, 2, 3, 4, 5
dan seterusnya yang dimulai dari kanan. Silakan lihat contoh berikut ini
:
Contoh Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Desimal
Contoh 1
1100102 = (1 x 25) + (1 x 24) + (0 x 23) + (0 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20)
1100102 = 32 + 16 + 0 + 0 + 2 + 0
1100102 = 5010
Jadi hasil konversi bilangan biner 1100102 ke bilangan desimal adalah 5010.
Contoh 2
11010012 = (1 x 26) + (1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (0 x 22) + (0 x 21) + (1 x 20)
11010012 = 64 + 32 + 0 + 8 + 0 + 1
11010012 = 10510
Jadi hasil konversi bilangan biner 11010012 ke bilangan desimal adalah 10510.
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) merupakan
institusi yang melakukan diskusi, riset dan pengembangan terhadap
perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan
sebagai perangkat jaringan.
Adapun Standarisasi Jaringan Wireless tersebut adalah :
IEEE 802.11 Legacy yaitu standart jaringan wireless pertama yang
bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data maksimum 2
Mbps.
IEEE 802.11b yaitu standart jaringan wireless yang masih menggunakan
frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan trasfer datanya mencapai 11 Mbps dan
jangkau sinyal sampai dengan 30 m.
IEEE 802.11a yaitu standart jaringan wireless yang bekerja pada
frekuensi 5 GHz dengan kecepatan transfer datanya mencapai 58 Mbps.
IEEE 802.11g yaitu standart jaringan wireless yang merupakan
gabungan dari standart 802.11b yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz namun
kecepatan transfer datanya bisa mencapai 54 Mbps.
IEEE 802.11n yaitu standart jaringan wireless masa depan yang
bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz dan dikabarkan kecepatan transfer datanya
mencapai 100-200 Mbps.
STANDAR dari IEEE
802.1 → LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges
802.2 → Logical Link Control (LLC)
802.3 → CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP)
802.4 → Token Bus
802.5 → Token Ring (bisa menggunakan kabel STP)
802.6 → Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN
802.7 → Broadband LAN
802.8 → Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI)
802.9 → Integrated Services LAN Interface (standar ISDN)
802.10 → LAN/MAN Security (untuk VPN)
802.11 → Wireless LAN (Wi-Fi)
802.12 → Demand Priority Access Method
802.15 → Wireless PAN (Personal Area Network) > IrDA dan Bluetooth
802.16 → Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Dari daftar di atas terlihat bahwa pemanfaatan teknologi tanpa kabel
untuk jaringan lokal, dapat mengikuti standarisasi IEEE 802.11x, dimana x
adalah sub standar.
Perkembangan dari standar 802.11 diantaranya :
802.11 → Standar dasar WLAN → mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps
802.11a → Standar High Speed WLAN 5GHz band → transfer data up to 54 Mbps
802.11b → Standar WLAN untuk 2.4GHz → transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
802.11e → Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio IEEE WLAN
802.11f → Mendefinisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi vendor yang mendistribusikan WLAN
802.11g → Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.
802.11h → Mendefinisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik
802.11i → Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk
mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan
enkripsi
802.11j → Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802,11a di Jepang
Kelebihan standar 802.11 antara lain :
a. Mobilitas
b. Sesuai dengan jaringan IP
c. Konektifitas data dengan kecepatan tinggi
d. Frekuensi yang tidak terlisensi
e. Aspek keamanan yang tinggi
f. Instalasi mudah dan cepat
g. Tidak rumit
h. Sangat murah
Kelemahan standar 802.11 antara lain :
a. Bandwidth yang terbatas karena dibagi-bagi berdasarkan spektrum RF untuk teknologi-teknologi lain
b. Kanal non-overlap yang terbatas
c. Efek multipath
d. Interferensi dengan pita frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz
e. QoS yang terbatas
f. Power control
g. Protokol MAC high overhead
Teknologi Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan kode 802.11,
tujuannya agar semua produk yang menggunakan standar ini dapat bekerja
sama/kompatibel meskipun berasal dari vendor yang berbeda, 802.11b
merupakan salah satu varian dari 802.11 yang telah populer dan menjadi
pelopor di bidang jaringan komputer nirkabel menunjukkan bahwa 802.11b
masih memiliki beberapa kekurangan di bidang keamanan yang memungkinkan
jaringan Wireless LAN disadap dan diserang, serta kompatibilitas antar
produk-produk Wi-Fi™.
Teknologi Wireless LAN masih akan terus berkembang, namun IEEE 802.11b
akan tetap diingat sebagai standar yang pertama kali digunakan komputer
untuk bertukar data tanpa menggunakan kabel.
Di Amerika Serikat, FCC mengatur agar kekuatan maksimum daya pancar yang boleh digunakan adalah:
100MHz band yang pertama hanya diperkenankan dipergunakan dengan daya maksimum 50mW.
100MHz band yang kedua diperkenankan dengan untuk kekuatan pemancar maksimum 250mW.
100MHz band yang teratas dirancang untuk backbone jarak jauh dengan kekuatan maksimum pemancar 1Watt.
Untuk mengantisipasi tingkat redaman yang tinggi pada frekuensi 5GHz
tidak heran jika kita melihat maksimum power dari pemancar yang mencapai
1Watt.
Di Indonesia, terus terang kami lebih banyak menggunakan maksimum power
di semua band karena memang kita lebih banyak menggunakan band ini untuk
backbone jarak jauh untuk berbagai titik yang ada.
Ada delapan (8) kanal pada band 5150-5350 Mhz yang tidak saling
mengganggu. Pengalaman mengoperasikan peralatan 5GHz, seluruhnya
biasanya total sekitar 12-13 kanal yang tidak saling overlap yang bisa
kita gunakan.
Kalau kita ingat baik-baik, maka pada frekuensi 2.4GHz biasanya hanya ada tiga (3) channel yang tidak saling overlap.
Standar IEEE 802.11
a. IEEE 802.11a
Standar 802.11a (disebut WiFi 5) memungkinkan bandwidth yang lebih
tinggi (54 Mbps throughput maksimum, 30 Mbps dalam praktek). Standar
802.11a mengandung 8 saluran radio di pita frekuensi 5 GHz.
Standard IEEE 802.11a bekerja pada frekuensi 5GHz mengikuti standard
dari UNII (Unlicensed National Information Infrastructure). Teknologi
IEEE 802.11a tidak menggunakan teknologi spread-spectrum melainkan
menggunakan standar frequency division multiplexing (FDM).
Tepatnya IEEE 802.11a menggunakan modulasi orthogonal frequency division
multiplexing (OFDM). Regulasi FCC Amerika Serikat mengalokasikan
frekuensi dengan lebar 300MHz di frekuensi 5GHz. Tepatnya 200MHz di
frekuensi 5.150 - 5.350 Mhz. Dan sekitar 100MHz bandwidth pada frekuensi
5.725 - 5.825 Mhz.
b. IEEE 802.11b
Standar 802.11b saat ini yang paling banyak digunakan satu. Menawarkan
thoroughput maksimum dari 11 Mbps (6 Mbps dalam praktek) dan jangkauan
hingga 300 meter di lingkungan terbuka. Ia menggunakan rentang frekuensi
2,4 GHz, dengan 3 saluran radio yang tersedia.
c. IEEE 802.11c
Standar 802.11c (disebut WiFi), yang menjembatani standar 802.11c tidak
menarik bagi masyarakat umum. Hanya merupakan versi diubah 802.1d
standar yang memungkinkan 802.1d jembatan dengan 802.11-perangkat yang
kompatibel (pada tingkat data link).
d. IEEE 802.11d
Standar 802.11d adalah suplemen untuk standar 802.11 yang dimaksudkan
untuk memungkinkan penggunaan internasional 802,11 lokal jaringan. Ini
memungkinkan perangkat yang berbeda informasi perdagangan pada rentang
frekuensi tergantung pada apa yang diperbolehkan di negara di mana
perangkat dari.
e. IEEE 802.11e
Standar 802.11e yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan
pada tingkat data link layer. Tujuan standar ini adalah untuk menentukan
persyaratan paket yang berbeda dalam hal bandwidth dan keterlambatan
transmisi sehingga memungkinkan transmisi yang lebih baik suara dan
video.
IEEE 802.11e adalah sebuah amandemen dari 802.11 yang khusus membahas
tentang perbaikan Quality of service pada 802.11 dengan menambahkan
beberapa fungsi tertentu pada MAC layer. IEEE 802.11e mendefinisikan
fungsi koordinasi baru dinamakan Hybrid Coordination Function (HCF). HCF
menyediakan mekanisme akses baik secara terpusat yaitu HCF Controlled
Channel Access (HCCA) maupun secara terdistribusi yaitu Enhanced
Distributed Channel Access (EDCA).
1. Enhanced Distributed Channel Access (EDCA) dirancang untuk
menyediakan QoS dengan menambahkan fungsi pada DCF. Pada MAC layer, EDCA
mendefinisikan empat FIFO queue yang dinamakan Access Category (AC)
yang memiliki parameter EDCA tersendiri. Mekanisme aksesnya secara umum
hampir sama dengan DCF, hanya saja durasi DIFS digantikan dengan AIFS.
Sebelum memasuki MAC layer, setiap paket data yang diterima dari layer
di atasnya di-assign dengan nilai prioritas user yang spesifik antara 0
sampai 7. Setiap paket data yang sudah diberi nilai prioritas dipetakan
ke dalam Access
Category seperti pada tabel nilai parameter EDCA berbeda untuk AC yang berbeda. Parameter-parameter tersebut adalah :
AIFS (Arbitration Inter-Frame Space) Setiap AC memulai prosedur
backoff atau memulai transmisi setelah satu periode waktu AIFS
menggantikan DIFS.
CWmin, CWmax. Nilai backoff counter merupakan nilai random terdistribusi uniform antara contention window CWmin dan CWmax.
TXOP (Transmission Opportunity) limit, durasi maksimum dari
transmisi setelah medium diminta. TXOP yang diperoleh dari mekanisme
EDCA disebut EDCA-TXOP. Selama EDCA-TXOP, sebuah station dapat
mentransmisikan multiple data frame dari AC yang sama, dimana periode
waktu SIFS memisahkan antara ACK dan transmisi data yang berurutan. TXOP
untuk setiap AC ke-i didefinisikan sebagai TXOP [i]=(MSDU[i]/R)+ACK+
SIFS + AIFS[i], MSDU [i] adalah panjang paket pada AC ke-i. R adalah
rate transmisi physical, ACK adalah waktu yang dibutuhkan untuk
mentransmisikan ack, SIFS adalah periode waktu SIFS, AIFS[i] adalah
waktu AIFS pada AC ke-i.
2. HCF Controlled Channel Access (HCCA)menyediakan akses ke medium
secara polling. HC menggunakan PCF Interframe Space (PIFS) untuk
mengontrol kanal kemudian mengalokasikan TXOP pada station . Polling
dapat berada pada periode contention (CP), dan penjadwalan paket
dilakukan berdasarkan Traffic Spesification (TSPEC) yang diperbolehkan.
3. Fuzzy Logic, Metode ini sudah banyak dipakai pada sistem kontrol
karena sederhana, cepat dan adaptif. Sistem Inferensi Fuzzy (FIS) adalah
sistem yang dapat melakukan penalaran dengan prinsip serupa seperti
manusia melakukan penalaran dengan nalurinya. FIS tersebut bekerja
berdasarkan kaidah-kaidah linguistik dan memiliki algoritma fuzzy yang
menyediakan sebuah aproksimasi untuk dimasuki 3 analisa matematik.
Untuk memperoleh output, diperlukan 3 tahapan yaitu :
1. Fuzzification merupakan suatu proses untuk mengubah
suatu peubah masukan dari bentuk tegas (crisp) menjadi peubah fuzzy
(variabel linguistik) yang biasanya disajikan dalam bentuk
himpunan-himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaannya masing-masing.
2. Rule evaluation (Evaluasi aturan) merupakan proses pengambilan
keputusan (inference) yang berdasarkan aturan-aturan yang ditetapkan
pada basis aturan (rules base) untuk menghubungkan antar peubah-peubah
fuzzy masukan dan peubah fuzzy keluaran.
3. Defuzzification, Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu
himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy,
sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain
himpunan fuzzy tersebut. Jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range
tertentu, maka harus dapat di ambil suatu nilai crisp tertentu sebagai
output.
f. IEEE 802.11f
Standar 802.11f adalah rekomendasi untuk jalur akses vendor produk yang
memungkinkan untuk menjadi lebih kompatibel. Ia menggunakan Inter-Access
Point Protocol Roaming, yang memungkinkan pengguna roaming transparan
akses beralih dari satu titik ke titik lain sambil bergerak, tidak
peduli apa merek jalur akses yang digunakan pada infrastruktur jaringan.
Kemampuan ini juga hanya disebut roaming.
g. IEEE 802.11g
Standar 802.11g menawarkan bandwidth yang tinggi (54 Mbps throughput
maksimum, 30 Mbps dalam praktek) pada rentang frekuensi 2,4 GHz. Standar
802.11g mundur-kompatibel dengan standar 802.11b, yang berarti bahwa
perangkat yang mendukung standar 802.11g juga dapat bekerja dengan
802.11b.
Dalam evolusi WLAN adalah pengenalan IEEE 802.11g. Ini merupakan standar
IEEE 802.11g akan secara dramatis dapat meningkatkan performa WLAN.
IEEE 802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada
frekuensi 2,45 GHz dan menggunakan metode modulasi OFDM. 802.11g yang
dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai kecepatan hingga 54
Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz, sama seperti halnya IEEE 802.11 biasa
dan IEEE 802.11b. Standar ini menggunakan modulasi sinyal OFDM,
sehingga lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya.
Sensitivitas Kecepetan Standar 802.11g
h. IEEE 802.11h
Standar 802.11h standar yang dimaksudkan untuk menyatukan standar 802.11
dan standar Eropa (HiperLAN 2, maka h dalam 802.11h) sementara Eropa
sesuai dengan peraturan yang terkait dengan penggunaan frekuensi dan
efisiensi energi.
i. IEEE 802.11i
Standar 802.11i yang dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan data
transfer (dengan mengelola dan mendistribusikan kunci, dan menerapkan
enkripsi dan otentikasi). Standar ini didasarkan pada AES (Advanced
Encryption Standard) dan dapat mengenkripsi transmisi yang beroperasi
pada 802.11a, 802.11b dan 802.11g teknologi.
j. IEEE 802.11j
The 802.11j standar adalah peraturan Jepang apa 802.11h adalah peraturan Eropa.
k. IEEE 802.11n
IEEE 802.11n merupakan salah satu standarisasi yang sudah direvisi dari
versi sebelumnya IEEE 802,11-2.007 sebagaimana telah dirubah dengan IEEE
802.11k-2008, IEEE 802.11r-2008, IEEE 802.11y-2008, dan IEEE
802.11w-2009, dan didasarkan pada standar IEEE 802.11 sebelumnya dengan
menambahkan Multiple-Input Multiple-Output (MIMO) dan 40 MHz saluran ke
layer fisik, dan frame agregasi ke MAC layer.
l. IEEE 802.11r
Standar 802.11r yang telah dikembangkan sehingga dapat menggunakan
sinyal infra-merah. Penggunaan teknologi nirkabel versi 802.11r akhirnya
disahkan oleh badan standarisasi IEEE dunia. Standar ini memungkinkan
wifi akses point untuk saling mem-back up.
Dilansir melalui PC World, Selasa (2/9/2008), IEEE telah berhasil
mengesahkan standar 802.11r-2008 ini pada tanggal 15 Juli lalu.
Standar ini dapat memfungsikan perangkat wi-fi sama halnya dengan
ponsel, hanya dengan menghubungkan masing-masing akses point wi-fi
seperti halnya menghubungkan masing-masing BTS yang ada di teknologi
seluler.
Artinya, sebuah perangkat ponsel yang menggunakan bantuan teknologi VoIP
(voice over internet protokol) dapat digunakan secara mobile selama
terdapat akses point wi-fi di daerah tersebut. Bahkan setiap pergeseran
yang terjadi juga memungkinkan akses point satu dengan lainnya untuk
mem-back up. Sayangnya, jika Seluler dapat menjangkau BTS-BTS dengan
jarak yang cukup jauh, akses point wi-fi hanya dapat mencakup koneksi
perangkat dengan jarak dekat.
Dengan begitu maka bantuan aplikasi keamanan wi-fi sangat dibutuhkan
untuk mencegah masuknya virus, spam maupun aplikai jahat lainnya yang
dapat merusak perangkat. Aplikasi secure connection ini membutuhkan
waktu sekira 50 milisecond. Lebih cepat dibandingkan secure connection
milik sistem nirkabel lainnya.
Selain itu, aliansi wi-fi telah berhasil menguji coba menggunakan
layanan telepon VoIP dengan menggunakan sinyal wi-fi bernama Voice
Personal. Pada bulan Juni, aliansi tersebut mengembangkan program
sertifikasi yang telah menyetujui perangkat koneksi jaringan milik Intel
dengan seri 4965AGN dan Intel 3945ABG. Kedua perangkat tersebut telah
diuji coba interoperabilitasnya.
Kabel
coaxial merupakan salah satu jenis kabel jaringan komputer yang klasik,
dan saat ini sudah hampir tidak pernah digunakan lagi untuk penggunaan
jaringan kabel pada sebuah sistem jaringan komputer. Kabel coaxial
merupakan jenis kabel yang terdiri dari kawat tembaga, yang dilapisi
olej isolator, konduktor, dan kemudian pada bagian luar dari kabel
coaxial ini dilindungi dengan menggunakan bahan PVC. Sekila, kabel
coaxial ini juga sama seperti kabel antenna televisi.
Penggunaan kabel Coaxial
Dalam penggunaannya di dalam jaringan, kabel coaxial saat ini sudah
tergantikan oleh fungsi kabel Twisted Pair yang akan dibahas setelah
ini. Biasanya, kabel coaxial ini digunakan pada jenis jaringan yang
memilki topologi jaringan bus dan juga topologi ring.
Penggunaan dari kabel coaxial yang sudah jarang digunakan ini tidak
lain merupakan konsekuensi dari beberapa kelemahan yang dimilki oleh
kabel coaxial itu sendiri.
Kelemahan kabel coaxial
Salah satu kelemahan utama dari jens kabel coaxial ini di dalam
jaringan adalah karena memiliki jangkauan dan juga kualitas
pentransmisian data yang terbatas, sehingga sudah jarang digunakan.
Selain itu, kabel coaxial juga dinilai kurang fleksibel, terutama
apabila dibandingkan dengan kabel twisted pair.
2. Twisted Pair
Sesuai
namanya, twisted pair, kabel jenis ini memiliki bentuk fisik berupa
pasangan dari kabel kabel yang dipasang secara berilit satu sama lain,
membentuk spiral. Kabel jenis ini merupakan jenis kabel yang saat ini
paling banyak dan juga umum digunakan untuk pembuatan sebuah jaringan
local atau LAN.
Kabel twisted pair memiliki 3 jenis kabel utama, berikut ini beberapa jenis kabel twisted pair, beserta ciri – cirinya
UTP (unshielded twisted pair)
Kabel UTP dalam aplikasinya tidak mendukung sebuah perlindungan atau
proteksi dari kumpulan spiralnya. Karena tidak memilki perlindungan
apapun pada bagian kabelnya, maka kabel jenis UTP ini memiliki kelemahan
utama, yaitu sangat rentan dan juga sensitive terhadap voltase tinggi
dan juga medan magnet. Kabel UTP banyak digunakan pada kabel jaringan
telepon, dan juga jaringan LAN kecil (baca : Urutan kabel straight dan cross)
FTP (foiled twisted pair)
FTP memiliki spesifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel
UTP, karena lapisan kabelnya dilindungi oleh semacam foil, sehingga hal
ini membuat kabel jenis FTP memiliiki ketahanan yang lebih baik terhadap
noise dan gangguan magnetic dibandingkan dengan kabel UTP
STP (shielded twisted pair)
Hampir sama dengan kabel FTP, kabel STP juga memiliki perlindungan di
dalam lapisan kabelnya. Yang membedakan hanyalah bahan yang digunakan
untuk melapisi susunan kabel twisted pairnya. STP juga memiliki
kemampuan yang baik dalam menangkal noise dan gangguan magnetic.
Meskipun secara praktis kabel FTP dan juga kabel STP memilki banyak
sekali keunggulan dibandingkan dengan UTP, namun demikian, kabel UTP
masih menjadi favorit dalam penggunaannya di sebuah jaringan komputer.
Hal yang membuat kabel UTP masih banyak digunakan adalah faktor
ekonomis, dimana kabel jenis UTP memiliki harga yang jauh lebih murah
dibandingkan dengan kabel FTP dan jga STP. Hal ini menyebabkan kabel UTP
masih menjadi pilihan pertama dalam pembuatan jaringan.
3. Fiber Optik
Jenis
kabel jaringan yang ketiga adalah kabel jaringan fiber optic. Kabel
fiber optic ini merupakan jenis kabel yang terdiri atas kumpulan serat –
serat fiber, dengan ukuran yang lebih kecil dan juga lebih fleksibel
dibandingkan dengan kabel twisted pair.
Penggunaan Kabel fiber optik
Pada awalnya, kabel fiber optik hanya digunakan untuk keperluan
khusus, seperti penggunaan pada jaringan backbone pada suatu perusahaan
besar. Namun lama kelamaan, jaringan dengan menggunakan fiber optic
menjadi semakin populer dan digunakan untuk keperluan jaringan secara
umum, bahkan saat ini jaringan internet di rumah anda pun sudah banyak
yang mendukng konektivitas menggunakan fiber optic
Keunggulan dan kelemahan Fiber Optik
Meskipun banyak digunakan secara luas, namun demikian kabel fiber
optic di dalam suatu jaringan memiliki beberapa keunggulan, sekaligus
kelemahannya. Berikut ini beberapa kelemahan dan juga keunggulan dari
kabel fiber optic :
Kelebihan Fiber Optik
Mampu mentransmisikan sinyal dengan kecepatan tinggi
Simple dan juga fleksibel
Dapat mentransmisikan sinyal cahaya
Tahan terhadap gelombang radio
Kelemahan fiber optik
Harga instalasi yang tinggi
Tidak semua provider mau mendukung jaringan menggunakan fiber optic
Apabila digunakan pada jaringan sederhana dan kecil, tidak akan berpengaruh banyak
Dua komputer atau lebih dapat saling terhubung dan berbagai sumber
data dikarenakan adanya perangkat jaringan yang menjembatani kedua
komputer tersebut. Perangkat keras jaringan komputer merupakan perangkat
yang digunakan untuk mencapai tujuan dari fungsi jaringan komputer itu sendiri, seperti berbagi sumber daya, berkomunikasi dan lain sebagainya.
Sudah tahukah anda apa saja perangkat-perangkat jaringan komputer
tersebut? Simak macam-macam perangkat jaringan komputer dibawah ini:
1. Router
Router merupakan perangkat jaringan yang berfungsi menghubungkan dua
jaringan atau lebih sehingga data dapat dikirim dari satu jaringan ke
jaringan yang lain. Dengan menggunakan router, kita bisa menghubungkan
dua jaringan yang berbeda, contoh 192.168.2.0/24 dapat terhubung dengan
jaringan 200.200.200.0/24.
Sekilas cara kerja router
bisa dibilang mirip dengan bridge, yakni sama-sama meneruskan paket
data, membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan
segmen-segmen jaringan tersebut, hanya saja router berada pada lapisan
ketiga OSI.
2. Wireless Card
Wireless card merupakan salah satu perangkat jaringan yang dapat
menghubungkan dua device secara nirkabel atau tanpa menggunakan media
kabel. Dengan menggunakan wireless card, dua komputer atau lebih dapat
saling terhubung melalui jaringan wifi, tanpa harus menggunakan kabel jaringan.
Laptop saat ini kebanyakan sudah dilengkapi dengan wireless card
didalamnya, jadi kita tidak perlu membelinya secara terpisah, berbeda
dengan komputer yang terlebih dahulu kita harus membelinya secara
terpisah.
3. LAN Card
Sama halnya dengan perangkat jaringan yang lain, LAN card juga
berfungisi menghubungkan dua atau lebih komputer dengan menggunakan
media kabel. Perangkat ini biasanya banyak digunakan dalam jaringan LAN.
LAN card juga bertugas mengubah aliran data yang berbentuk paralel
menjadi bentuk serial, sehingga dapat ditransmisikan melalui media
jaringan seperti kabel UTP.
4. Modem
Modulator demodulator atau yang sering disingkat dengan modem
merupakan perangkat jaringan yang memiliki fungsi mengubah sinyal
digital menjadi sinyal analog atau sebaliknya.
Data yang diberikan kepada komputer ke modem umumnya berbentuk sinyak
digital. Maka dari itu, ketika modem mendapatkan data berbentuk sinyal
analog, modem harus merubahnya terlebih dahulu menjadi sinyal digital
agar dapat diproses lebih lanjut oleh komputer.
5. Bridge
Bridge merupakan perangkat jaringan yang memiliki fungsi memperluas suatu jaringan sekaligus membuat sebuah segmen jaringan.
Cara kerja bridge yaitu mengenali alamat MAC yang mentransmisi sebuah
data ke jaringan, kemudian bridge akan membuat tabel internal secara
otomatis, dimana tabel ini dapat menentukan segmen mana yang akan
dirouting maupun yang akan difilter.
6. Hub
Hub merupakan salah satu perangkat jaringan yang bertugas mengubah
sinyal transmisi jaringan, dimana hal tersebut dimaksudkan agar kedua
komputer atau lebih dapat saling terhubung.
Hub tidak dapat mengatur alur jalannya suatu data, sehingga setiap paket data yang melewati hub
akan dibroadcast ke semua port sampai paket data yang dimaksud sampai
ke tujuan. Hal inilah membuat paket data yang dikirim mengalami
collision atau tabrakan data.
7. Switch
Switch merupakan perangkat jaringan yang memiliki fungsi yang hampir
sama dengan hub, tetapi perangkat ini ‘lebih pintar’ dari hub karena
dapat mengatasi masalah collision data. Tidak hanya itu, switch juga memiliki beberapa kelebihan seperti kecepatan transfer data maupun luas jaringan yang jauh lebih bagus dari hub.
Selain itu, switch tidak hanya digunakan untuk membagi sinyal tetapi
juga memfilter paket data kemudian meneruskannya ke jaringan yang
dituju.
8. Kabel Jaringan
Kabel jaringan merupakan media transmisi berbentuk kabel yang
digunakan untuk menghubungkan dua komputer atau lebih untuk saling
bertukar data.
Ada beberapa jenis kabel yang biasa digunakan, seperti kabel utp, stp, coxial maupun fiber optik. Biasanya, jenis kabel yang digunakan tergantung pada jenis topologi jaringan yang digunakan.
9. Repeater
Repeater adalah perangkat jaringan yang memiliki fungsi memperluas
jangkauan sinyal wifi dari server agar perangkat lain bisa terhubung.
Cara kerja dari repeater itu sendiri adalah dengan menerima sinyal dari server,
kemudian memancarkannya kembali dengan jangkauan yang lebih luas dan
kuat, denagn kata lain sinyal yang lemah dapat dipancarkan kembali
menjadi lebih kuat dan luas.
10. Access Point
Access point
ini terdiri dari antenna dan transceiver yang digunakan untuk transmisi
dan menerima sinyal dari client atau sebaliknya. Dengan adanya AP ini,
kita dapat terhubung dengan jaringan LAN secara nirkabel.
Dengan kata lain, access point ini berfungsi menghubungkan dua jenis
jaringan yang berbeda, yaitu antara jaringan wireless dan jaringan LAN.
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering
disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit
yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam
jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128 bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
IP versi 4 (IPv4)
IP versi 6 (IPv6)
Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer
pengirim dan komputer penerima. IP address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host address) dalam sebuah jaringan.
Alamat jaringan digunakan oleh router
untuk mencari jaringan tempat sebuah komputer lokal berada, semantara
alamat komputer lokal digunakan untuk mengenali sebuah komputer pada
jaringan lokal.
Informasi ini bisa diketahui dengan mengkombinasikan IP address dengan 32 bit angka subnet mask.
IP address memiliki beberapa kelas berdasarkan kapasitasnya, yaitu
Class A dengan kapasitas lebih dari 16 juta komputer, Class B dengan
kapasitas lebih dari 65 ribu komputer, dan Class C dengan kapasitas 254
komputer.
Bagaimana IP Address diberikan ?
Sebuah IP address sebenarnya tidak diberikan pada unit komputernya,
melainkan kepada sebuah Interface Jaringan di dalam komputer itu.
Misalnya, sebuah komputer / CPU bisa saja memiliki dua buah interface
jaringan sehingga memiliki dua buah IP Address. Pada CPU Interface
jaringan tambahan yang dimaksud biasanya berupa Lan Card.
Dalam suatu Jaringan Komputer, IP Address harus unik alias tidak
boleh sama persis dengan IP pada interface yang lain. Hal itu
dimaksudkan untuk menghindari adanya kesalahan pengiriman data.
Bentuk sebenarnya IP Address
Komputer sebenarnya hanya mengenal pengkodean on dan off (digital), oleh karenanya semua data yang dikirim dan terima adalah bilangan biner (hanya nol dan satu).
Misalnya ketika mengirim huruf Z maka melalui media kabel utp
diciptakan kondisi on dan off yang sangat cepat (ketika kabelnya dialiri
listrik dianggap 1 dan ketika tidak dialiri listrik dianggap 0)
sehingga membentuk angka angka biner 10100100. Setelah data biner sampai
ke komputer tujuan barulah diterjemahkan kembali kedalam bentuk huruf.
Sama seperti hal diatas, bentuk IP Address yang berupa bilangan
desimal sebenarnya adalah bilangan biner yang diterjemahkan agar mudah
di ingat manusia. pada setiap titik pemisah ip address adalah terdiri
dari 8 bilangan biner sehingga totalnya menjadi 32 bit biner. contoh penulisan ip address = 192.168.1.1
sebenarnya adalah = 11000000.10101000.00000001.00000001
ketika kita masih SMA pasti sudah diajarkan cara mengkonversi
bilangan biner ke desimal bukan ? Nah ilmu tersebut ternyata dipakai
dalam belajar IP Address ini.
Versi IP Address
Versi IP Address yang sedang kita bahas adalah IP Address versi 4.
Faktanya versi itulah yang paling banyak digunakan pada saat ini meskipun sebenarnya sudah ada yang lebih baru yaitu IPv6.
Perbedaannya keduanya adalah pada jumlah bit yang digunakan masing masing versi.
Pada IPv4 terdapat 32 bit biner sedangkan IPv6 128 bit. Artinya IPv6
memungkinkan IP Address unik untuk jumlah yang sangat besar. Namun
kelemahannya akan sangat sulit untuk di hafal manusia.
agar tidak melebar, saya mengunci agar bahasan ini fokus kepada IPv4 saja.
Pengertian Network dan Host
Sebuah IP address sebenarnya terbagi menjadi dua porsi yaitu porsi Network dan porsi Host.
Network merupakan bagian IP address yang menunjukan alamat atau id
sebuah jaringan. Sedangkan bagian Host adalah bagian yang menunjukkan
alamat komputer didalam jaringan tadi.
berkaitan dengan itu, ada beberapa aturan, antara lain :
Semua alamat network tersebut harus sama jika kita ingin komputer-komputer itu bisa saling terkoneksi tanpa bantuan router.
Dalam sebuah network tidak boleh ada host yang sama nilainya.
Bagaimana caranya agar kita bisa mengetahui porsi Network dan host
pada IP Address ? jawabannya adalah tergantung nilai subnetmask nya.
Mengenai subnet mask sudah saya bahas pada artikel Pengertian Subnet Mask dan Prefix . Dengan membaca artikel itu anda akan mengerti bahwa porsi network ditandai dengan bilangan biner 1 dan porsi host bilangan 0.
Pada IP address kelas C biasanya memakai subnet mask 255.255.255.0 (kalau bentuk binernya adalah 1111111.1111111.111111.0000000) dengan kata lain, jika ip yang kita gunakan adalah 192.168.1.1 maka 192.168.1 nya adalah network dan 1 adalah host. dibawah ini ada sedikit contoh penerapan ip address :
Dalam penerapan ip address terdapat dua buah ip yang tidak boleh digunakan pada Host yaitu semua 0 dan semua 1 dalam bilangan biner.
jadi setiap Host tidak boleh
00000000 = 0 atau 11111111 = 255
karena alamat semua 0 pada Host merupakan IP NETWORK dan semua 1 pada Host adalah IP BROADCAST. Sehingga bisa dikatakan ip yang bisa dipakai pada Host adalah 1 sampai 254 saja. contoh ip yang tidak diperbolehkan : 00001010.00001010.00000011.00000000 = 10.10.3.0 00001010.00001010.00000011.11111111 = 10.10.3.255
Fungsi IP yang berakhiran 0 (host 0) adalah sebagai network, IP ini
akan dipakai ketika kita melakukan setting pada router. sehingga ketika
routing (menjalurkan) dengan tujuan suatu range IP (misal 192.168.1.1
sampai 192.168.1.254) kita tinggal menyebut IP Networknya saja
(192.168.1.0).
Fungsi IP berakhiran 255 (host 255) adalah sebagai broadcast. secara
otomatis fungsinya adalah berteriak teriak kepada jaringan yang lain
“mau nyari ip ini, dia ada di jaringanku !”
Kelas IP Address
Karena banyaknya kemungkinan angka IP Address yang bisa digunakan
maka diperlukan aturan dalam pendistribusi-annya. Oleh karena itu IP
Address di bagi ke dalam kelas kelas tertentu berdasarkan jumlah Network
dan Host nya.
Pembagian kelas IP Address bisa dibaca di NETWORKING DASAR UNTUK CALON HACKER . Dengan membaca artikel tersebut anda juga akan mengetahui perbedaan IP public dan IP local.
Secara garis besar terdapat tiga kelas yang sering digunakan yaitu
kelas A, B dan C. Perbedaan diantara ketiganya adalah jumlah Host dan
Network.
Kelas IP Address yang paling banyak digunakan pada jaringan lokal
adalah kelas C. Alasannya, karena jumlah host yang bisa dipakai tidak
terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak, yaitu 254 host IP Address. IP
tersebut bisa bernilai 192.0.0.0 sampai dengan 223.255.255.255
Pada jaringan lokal anda akan banyak menjumpai IP 192.168.0.0 sampai
dengan 192.168.255.255 . IP Address itu termasuk kedalam kelas C.
Cara Setting IP Address
Sampai disini anda sudah mengetahui bentuk IP yang sebenarnya dan apa
itu Subnet mask. Sedangkan untuk menyeting IP anda membutuhkan beberapa
kolom isian lagi yang harus dipahami, yaitu defaulit gateway dan dns.
Kolom Gateway bisa diisikan dengan alamat router. Router itu sendiri
berfungsi untuk menjebatani antara jaringan anda dengan jaringan yang
lain seperti jaringan lokal anda dan jaringan internet. Maka agar
komputer yang anda setting bisa terhubung ke internet harus di setting
alamat IP Router pada default gateway.
Modem yang diberikan oleh isp juga dianggap sebagai router, sehingga
untuk terhubung ke internet kita tinggal mengisikan alamat modem pada
gateway. Biasanya 192.168.1.1
Sedangkan DNS adalah sebuah server yang berfungsi untuk menerjemahkan
domain ke alamat IP. Misalnya ketika anda mengunjungi meretas.com
sebenarnya anda mengakses ke alamat IP tertentu di internet. Selengkapnya tentang DNS
Untuk menyeting IP di sistem operasi windows anda bisa menuju ke
Control Panel > Network and Internet > Network Connection >
Local Area Connection lalu pilih IPv4 dan isikan apa yang sudah
anda pelajari pada artikel ini.
Sedangkan untuk setting IP pada sistem operasi linux, karena sedikit
panjang sepertinya membutuhkan artikel khusus yang akan saya publish
dilain kesempatan.
Jaringan computer
(computer network) adalah hubungan dua buah computer atau lebih yang
bertujuan melakukan pertukaran data dengan mudah. Diantaranya, berbagi
pemakaian perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
Bahkan berbagai kekuatan pemrosesan data sehingga dapat mempersingkat
waktu pengerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja.
Server merupakan
pelayanan atau induk dari kumpulan-kumpulan computer atau stasiun kerja
(workstation). Server bertugas mengoordinasi kerja dari stasiun kerja.
Mengatur kegiatan pengguna computer atau pemakai (user), dan memonitor
kerja dari beberapa stasiun kerja tersebut. Server juga berfungsi
mengatur pemakai computer dalam menggunakan perangkat lunak (software)
ataupun perangkat keras (hardware).
Berdasarkan fungsinya server terbagi menjadi empat macam yaitu :
a) File server berfungsi untuk menangani (file) yang dapat diakses oleh client.
b) Print server berfungsi sebagai pengontrol printer yang dapat digunakan oleh client.
c) Web server berfungsi menangani halaman-halaman web yang dapat diakses oleh browser.
d) Mail server berfungsi menangani surat elektronik.
Client adalah perangkat
yang akan terhubung ke jaringan. Kebanyakan client tentu saja berupa
computer, tetapi dapat juga berupa perangkat keras lainnya. Seperti
printer dan scanner. Kadang-kadang pemakai computer disebut juga client.
Ketika client meminta informasi, server akan memberikan tanggapan
dengan cara memberikan salinan informasi yang diminta oleh client.
Agar proses pertukaran itu sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna,
di anatara server dan client terdapat jembatan penghubung yang dinamakan
protocol komunikasi. Protokol tersebut berisi sejumlah tata cara atau
langkah-langkah agar kedua computer tersebut saling berkomunikasi dengan
baik.
1. Manfaat Jaringan Komputer
• Berbagi Sumber Daya Pengguna jaringan
computer memungkinkan pemakai computer dapat mengakses suatu
computer,printer,hard disk, dan perangkat keras lainnya secara
bersama-sama. Artinya , satu perangkat keras dapat dipakai bersama-sama
oleh semua pengguna dalam satu jaringan.
• Sarana Komunikasi
Dengan adanya dukungan jaringan computer, komunikasi dapat dilakukan
lebih cepat. Para pemakai computer dapat mengirimkan surat elektronik
(e-mail) dengan mudah.
• Integrasi Data
Proses Pertukaran data dengan menggunakan jaringan computer memungkinkan
pengolahan data dapat dilakukan dan didistribusikan ke beberapa
computer. Adanya proses ini mengakibatkan terjadinya integrasi data yang
dapat diakses secara cepat,tepat, dan akurat.
• Keamanan Data
Jaringan computer dapat menyebabkan penyebaran virus secara merata
kesemua computer. Hal ini dapat di cegah dengan menanamkan antivirus di
computer ente.
• Efisiensi Sumber Daya
Adanya sharing resources atau berbagi perangkat keras dapat menghemat biaya pengadaan perangkat keras.
2. Penggolongan Jaringan Komputer
• LAN (Local Area Network)
LAN adalah jaringan computer yang
menghubungakan computer satu dengan computer lainnya yang mencakup area
dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan
sehingga setiap computer dapat saling berkomunikasi.
Umumnya LAN menggunakan media transmisi
berupa kabel, seperti UTP (Unshielded Twisted Pair) , kabel koaksial,
ataupun kabel serat optic. Selain itu, ada juga jaringan yang tidak
menggunakan kabel yang disebut sebagai Wireless LAN (WLAN). Kecepatan
LAN berkisar 10 Megabyte per Second sampai dengan 1 Gbps.
• MAN (Metropolitan Area Network)
MAN pada prinsipnya sama denganl LAN.
Akan tetapi, luas wilayah jaringannya lebih besar dibandingkan LAN. MAN
sangat cocok diterapkan untuk membangun jaringan antar kantor yang
letaknya berdekatan dan berada di dalam kota yang sama. Jaringan ini
menggunakan media transmisi berupa gelombang mikro atau gelombang radio.
Namun, ada pula yang menggunakan jalur sewa (leased line).
• WAN (Wide Area Network)
WAN adalah salah satu jenis jaringan yang
memiliki jarak jangkauan sangat luas yang mencakup wilayah
antarkota,antarprovinsi,antarnegara,bahkan antarbenua. Dengan
menggunakan sarana WAN, sebuah bank yang ada di Jakarta dapat
menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong dalam waktu yang
sangat singkat. Biasanya, WAN lebih rumit, lebih kompleks, dan banyak
menggunakan sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam
komunikasi global seperti internet. Meskipun demikian, antara
LAN,MAN,dan WAN tidak terdapat banyak perbedaan dalam operasionalnya,
hanya luas wilayahnya saja yang berbeda.
• Internet (International Network)
Internet merupakan gabungan dari LAN,MAN,
dan WAN yang ada di seluruh dunia. Oleh sebab itu, internet juga
merupakan sebuah jaringan computer.
Pengertian topologi jaringan komputer adalah suatu cara atau
konsep untuk menghubungkan beberapa atau banyak komputer sekaligus
menjadi suatu jaringan yang saling terkoneksi. Dan setiap macam topologi jaringan komputerakan
berbeda dari segi kecepatan pengiriman data, biaya pembuatan, serta
kemudahan dalam proses maintenance nya. Dan juga setiap jenis topologi jaringan komputer memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. ada banyak macam topologi seperti topologi ring, star, bus, mesh, dan tree
Macam-Macam Topologi Jaringan Komputer
1. Topologi Ring
Pada topologi ring setiap komputer di hubungkan dengan komputer lain dan
seterusnya sampai kembali lagi ke komputer pertama, dan membentuk
lingkaran sehingga disebut ring, topologi ini berkomunikasi menggunakan
data token untuk mengontrol hak akses komputer untuk menerima data,
misalnya komputer 1 akan mengirim file ke komputer 4, maka data akan
melewati komputer 2 dan 3 sampai di terima oleh komputer 4, jadi sebuah
komputer akan melanjutkan pengiriman data jika yang dituju bukan IP Address dia.
Kelebihan dari topologi jaringan komputer ring adalah pada kemudahan dalam proses pemasangan dan instalasi, penggunaan jumlah kabel lan yang sedikit sehingga akan menghemat biaya.
Kekurangan paling fatal dari topologi ini adalah, jika salah satu
komputer ataupun kabel nya bermasalah, maka pengiriman data akan
terganggu bahkan error.
2. Topologi Bus Topologi jaringan komputer bus tersusun rapi seperti antrian dan
menggunakan cuma satu kabel coaxial dan setiap komputer terhubung ke
kabel menggunakan konektor BNC, dan kedua ujung dari kabel coaxial harus
diakhiri oleh terminator.
Kelebihan dari bus hampir sama dengan ring, yaitu kabel yang digunakan tidak banyak dan menghemat biaya pemasangan.
Kekurangan topologi bus adalah jika terjadi gangguan atau masalah
pada satu komputer bisa menggangu jaringan di komputer lain, dan untuk
topologi ini sangat sulit mendeteksi gangguan, sering terjadinya antrian
data, dan jika jaraknya terlalu jauh harus menggunakan repeater.
3. Topologi Star
Topologi ini membentuk seperti bintang karena semua komputer di
hubungkan ke sebuah hub atau switch dengan kabel UTP, sehingga
hub/switch lah pusat dari jaringan dan bertugas untuk mengontrol lalu
lintas data, jadi jika komputer 1 ingin mengirim data ke komputer 4,
data akan dikirim ke switch dan langsung di kirimkan ke komputer tujuan
tanpa melewati komputer lain. Topologi jaringan komputer inilah yang paling banyak digunakan sekarang karena kelebihannya lebih banyak.
Kelebihan topologi ini adalah sangat mudah mendeteksi komputer mana
yang mengalami gangguan, mudah untuk melakukan penambahan atau
pengurangan komputer tanpa mengganggu yang lain, serta tingkat keamanan
sebuah data lebih tinggi, .
Kekurangannya topologi jaringan komputer ini adalah,
memerlukan biaya yang tinggi untuk pemasangan, karena membutuhkan kabel
yang banyak serta switch/hub, dan kestabilan jaringan sangat tergantung
pada terminal pusat, sehingga jika switch/hub mengalami gangguan, maka
seluruh jaringan akan terganggu.
4. Topologi Mesh
Pada topologi ini setiap komputer akan terhubung dengan komputer lain
dalam jaringannya menggunakan kabel tunggal, jadi proses pengiriman data
akan langsung mencapai komputer tujuan tanpa melalui komputer lain
ataupun switch atau hub.
Kelebihanya adalah proses pengiriman lebih cepat dan tanpa melalui komputer lain, jika salah satu komputer mengalami kerusakan tidak akan menggangu komputer lain.
Kekurangan dari topologi ini sudah jelas, akan memakan sangat banyak
biaya karena membutuhkan jumlah kabel yang sangat banyak dan setiap
komputer harus memiliki Port I/O yang banyak juga, selain itu proses instalasi sangat rumit.
5. Topologi Tree Topologi jaringan komputer
Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi star yang dihubungan
dengan topologi bus, jadi setiap topologi star akan terhubung ke
topologi star lainnya menggunakan topologi bus, biasanya dalam topologi
ini terdapat beberapa tingkatan jaringan, dan jaringan yang berada pada
tingkat yang lebih tinggi dapat mengontrol jaringan yang berada pada
tingkat yang lebih rendah.
Kelebihan topologi tree adalah mudah menemukan suatu kesalahan dan juga mudah melakukan perubahan jaringan jika diperlukan.
Kekurangan nya yaitu menggunakan banyak kabel, sering terjadi
tabrakan dan lambat, jika terjadi kesalahan pada jaringan tingkat
tinggi, maka jaringan tingkat rendah akan terganggu juga.
Masih ada lagi topologi yang belum saya bahas di atas, tetapi inilah
beberapa topologi yang sering digunakan, pilihlah topologi yang sesuai
dengan kebutuhan anda dan semoga artikel ini membantu anda, sampai
jumpa.